291221

satu pertanyaan yang tak kunjung kutemukan jawabnya. mungkin sepele, kalian dipersilakan untuk tertawa.

am i really 18 and almost 19? cause i dont feel like it.

di usia sematang ini, aku seharusnya sudah menjadi miss know-it-all. aku seharusnya sudah menjalani breakups, makeups, dan berulang kali jatuh cinta. seharusnya wajahku sudah terpoles cantik, memakai pakaian kekinian, menjinjing tas lucu, dan pergi tanpa arah bersama teman-teman. aku seharusnya sudah mengenal dunia di umur 18.

alih-alih, aku 'tersangkut' bersama keluargaku, di kampung halaman, memakai kaus dan celana pendek, membawa tas anak kecil, bermain di pantai, makan es krim, dan hanya sedikit temanku yang tahu kalau aku di sini. itupun tak sengaja kuberi tahu. aku bukannya tidak senang, aku terlalu senang. itu masalahnya. aku bahkan sempat naik sepeda di bawah hujan deras, main air hujan, berenang... it's definitely what kids do!

mendengar cerita teman karibku, dulu sewaktu sd dan smp, ia seringkali berbuat onar, dipanggil guru bk. sekarang mendengar cerita kakak sepupuku, dia tak jauh beda. sering tidur di kelas, menindas pembully di kelasnya, hidup lepas tanpa tujuan dan ambisi. ia bilang bahwa kelakuannya jelek, tapi aku tak setuju. aku malah iri dengan keberaniannya. aku ingin hidup sepertinya.

melihat masa-masa sekolahku selama 12 tahun, aku seperti hidup di bawah bayangan. hambar. aku benar-benar 'lempeng'. aku adalah anak baik-baik, tidak suka membuat onar, tidak suka pulang malam untuk mengurus organisasi, pokoknya membosankan! jika tidak bandel, tidak sibuk organisasi, kalian pasti akan berpikir bahwa aku adalah si kutu-buku, dengan kacamata tebal, selalu mendapatkan nilai bagus. bah! i barely survive highschool. kalian tahu, tiada hari tanpa aku mengomeli kurikulum yang terlalu padat dan tidak terarah itu, atau bertanya-tanya untuk apa aku belajar teori relativitas, molekul benzena, trigonometri, dan bahkan prosedur tumbuhan berkembang biak? aku tidak pernah menonjol dalam pelajaran manapun. aku berusaha, sungguh, namun sepertinya memang tidak bisa.

kalian tidak salah untuk mencap masa sekolahku sebagai kegagalan. well at least my highschool times. apalagi dengan aku menghabiskan separuh masa sma-ku di rumah. sempurna sudah, aku tak akan pernah dianggap ada di sekolah itu lagi. kehadiranku seakan sirna di sana. hanya teman-teman akrabku yang masih menyadari kalau aku nyata.

aku ingin berubah.

aku ingin mengubah gaya rambutku, pulang malam untuk bermain sampai larut bersama teman, ikut organisasi kampus, memiliki pacar yang keren, menonjolkan keahlianku, pergi ke klub, minum bir, juga karaoke! aku juga ingin menghias kamarku dengan lampu kelap-kelip, poster idola kesukaanku, menghiasi meja riasku dengan banyak makeup, membeli apapun yang kumau, pergi kemanapun, melakukan apa saja!

aku cuma ingin dunia tahu bahwa seorang vanya pernah hidup. rasanya selama ini dunia buta dengan kehadiranku, dan aku benci itu. sekarang aku bukan anak kecil lagi, aku sudah menyandang gelar mahasiswa. sampai kapan aku akan menjadi anak mama? aku tak akan bermain bersama adik-adikku selamanya, bukan? aku ingin bermain bersama orang-orang seumuranku.

Comments

Popular Posts