dear m. vol 2: enchanted


*now playing: enchanted by taylor swift*

Last night was magical, as i can tell. It happened so fast, like a blink of an eye, and the plan was so sudden. Big fat thanks to my friend to plan all this. Actually we didn't plan anything though, we all just want a runaway from reality. Batu was a magical place. No, Batu is a magical place.

After the horror movie at the cinema, watching citylights at the small hill was a perfect choice. Thanks to me actually, haha. It was like all the fright I had at the cinema burst away right away. Mungkin karena itu pertama kalinya gue liat citylights, dengan konsep yang sederhana yah, semuanya indah banget kemaren tuh. Masuk motor cuma 3 ribu, dan kita udah dapet pemandangan spektakuler. Bareng temen terdeket gue, rumah gue semenjak gue tinggal di Malang. Gue beruntung banget bisa ketemu mereka, asli. 

Pertama, tentu aja kita foto-foto, dan untuk mencapai spot foto yang sepi, ada jalan menurun yang agak licin kan. "You take my hand and drive my head first, fearless", kalo kata mbak Taylor. Gue lupa siapa yang megang siapa duluan, but you helped me nurunin jalan licin itu. Juga jalan naiknya. And we held hands. Interlacing hands. Sampe spot fotonya juga kita masih gandengan. It felt so natural, and I even didn't have to try. It was cold, and holding you felt so warm. My body was shaking, but only holding you I felt so secure, so safe. And you know what? We saw a shooting star!! What?! Ada sekelebat cahaya putih kejinggaan yang meluncur di langit, dan itu posisinya, we were interlacing hands. Wow, what a fairytale comes true... I mean, ini scene yang cuma bisa gue halu-haluin selama ini kan? Pegangan tangan sama mas crush, stargazing, watching a shooting star, watching city lights... Gue masih setengah percaya kemaren malem itu nyata.

We took photos, we laughed our ass off. Serius anjir, kek kita ketawa kenceng banget sampe gue takut ganggu pengunjung lain. Itu tuh gara-gara kita fotonya ngga bener. Pake fitur pro lah, niatnya mau foto bintang dan citylightsnya, tapi lu sok-sokan jadi bintang dan pas difoto tuh malah putih semua hasilnya! Like a meteor crashing but you stood there like nothing happened. Lawak deh. Trus foto closeup, foto ala-ala friendship. Oh I forgot to mention. Sebelom foto rame-rame, u tumben-tumbennya inisiatif selpi duluan. Dan karena gue lagi di sebelah lu yahh, kita selpi berdua. Pokoknya nanti kirimin fotonya, ya! Baru habis itu yang lain ikut masuk frame dan jadilah selpi full team. 

Kita makan jagung bakar, beli susu, ngobrol, sampe akhirnya salah satu dari kita harus pulang karena udah dijemput ortunya. So it's just me and the boys. Kita cari tempat yang deket ayunan, dan akhirnya ngemper disitu. I asked my friend to play some music, just to build a nice atmosphere. Nah sambil main di ayunan, gue sebisa mungkin ngerekam semua scene yang ada di depan mata ke otak gue baik-baik. Ada sepasang couple yang sama-sama pake hoodie, cuddling di depan gue. Dari belakang kan cuma keliatan dua hoodie yang nutupin kepala, and it was so cute. Di ujung kanan ada anak kecil yang main ayunan sama bapaknya, and she was laughing happily. Tau kan, kalo ketawa anak kecil itu bikin seneng yang denger. And there they were, my friends, and you. I just can't hold my smile. Can't hold my feet too to walk and sit next to you. I was just sitting there, mungkin pundak kita bersentuhan dikit ya, but then you moved your right hand to my right shoulder. And then u puk-puk pundak gue. Ngerti gasi? Dan ya gue reflek nyenderin pala gue ke pundak lu dong. You and your smooth move, argh!! And yea just like that, we ended our 080822. Lucu ya tanggalnya? 8822. 

Sebelom pulang, gue nagih janji dia. Not like nagih minta duit, tapi langsung ngerentangin tangan. Buat apa? Ya peluk dong. Untung dia inget. "Oh ya, kita janji buat pelukan ya." and then hugged me back. Lucu banget ahhh!! "Try to stay alive, yea?" katanya, as we ended our hug. Dan iya gue ketawa dong, trus nepok pundak dia sambil bilang, "iya lu juga yak!" It was... perfect. Dan gue baru nyadar kalo dia tinggi juga. Gue agak kesusahan meluk dia kalo kaki gue napak tanah. 

The sweet move you did to me, like the way you held my hand back. Gue itu ngelemesin jari-jari gue ya pas lagi jalan posisinya, dan you did not let go. The way you put my cardigan to cover my arm that was a little bit exposed. The way you kindly volunteer to ride gojek so me and my friend can get a comfortable ride with the boys. The way you tell me to be careful karena ada plang mobil, atau ada mobil lewat. Gak lupa, waktu lu ngambilin sayur dan lauk buat gue. The little things you did, I hope you know well what it did to me. I hope I'm not making this scene up. My common sense telling me that this is no longer you being friendly to your friend. This is just too much for me. My guts also telling me to... confess to you? Ah I don't know, this is so frustating.

But, dear m, all I can say is I was enchanted to meet you.


Comments

Popular Posts